cover
Contact Name
Tri Wardhani
Contact Email
twd@widyagama.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agrika@widyagama.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
AGRIKA
Published by Universitas Widyagama
ISSN : 19075871     EISSN : 25416529     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrika mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu pertanian meliputi penelitian di bidang budidaya pertanian, agrobisnis dan teknologi pengolahan hasil pertanian, juga menginformasikan berbagai paket teknologi, ulasan ilmiah, komunikasi singkat dan informasi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2019)" : 9 Documents clear
EFEKTIVITAS FUNGISIDA BAHAN AKTIF MANKOZEB UNTUK MENGENDALIKAN HAWAR DAUN KENTANG (Phytopthora infestans) Riza Ulil Fitria
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.452 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1192

Abstract

Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas fungisida berbahan aktif mankozeb 80% terhadap serangan patogen Phythopthora infestans pada kentang. Penelitian ini dilaksanakan di desa Sumberbrantas, Kota Batu mulai bulan Oktober – Desember 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari A.Mankozeb 80% dosis 4gr/lt, B. Mankozeb 80% dosis 3gr/lt, C. Mankozeb 80% dosis 2 gr/lt D. Mankozeb 80% dosis 1 gr/lt, E.Kontrol (Tanpa perlakuan).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Di lokasi Sumberbrantas- Batu, Mankozeb 80% dengan dosis yaitu 4 gr/l dan 3 gr/l  efektif terhadap penyakit hawar daun kentang (P.insfestans) pada tanaman kentang dengan kemampuan menekan serangan masing-masing sebesar 77,99% dan 66,578%, dengan produksi 6,9 ton/ha dan 7,9 ton/ha. Di lokasi Nongkojajar-Pasuruan, fungisida Mankozeb 80% kurang efektif terhadap penyakit hawar daun kentang P.infestans .
PEMANFAATAN ANGKAK DAN MIKROORGANISME UNTUK PEMBUATAN PERMEN JELLY ORGANIK UTILIZATION OF ANGKAK AND MICROORGANISMS FOR MAKING ORGANIC JELLY CANDY Ririen Prihandarini
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.179 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1047

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh stabilitas pewarna alami angkak  pada kombinasi tingkat keasaman dan penambahan RIM (Refresh Microorganism) terhadap kualitas permen Jelly Organik.  Penelitian ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok(RAK), dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah tingkat keasaman (A) : pH 3, pH4 , pH 5 dan Faktor kedua adalah  Penambahan RIM : 0%  dan 2,5%.  Tidak terdapat interaksi nyata antara perlakuan pH permen jelly  dengan penambahan  RIM terhadap kadar air permen jelly angkak.   Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan pH permen jelly  dengan pemberian RIM terhadap kekuatan gel pada  permen jelly angkak.  Berdasarkan uji organoleptik menunjukkan bahwa Rasa, Warna dan  Kekenyalan tekstur  permen jelly yang paling disukai panelis   adalah pada perlakuan pH 4 dan penambahan  2,5 % RIM .
REKAYASA PENYIMPANAN BENANGSARI DAN PENYERBUKAN PADA TANAMAN SALAK AMPELGADING Yuni Agung Nugroho
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.071 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1074

Abstract

 ABSTRAKSetiap varietas tanaman salak mempunyai spesifikasi deskriptif meliputi warna kulit, tekstur buah, cita rasa daging dan aroma buah.  Kematangan bunga betina dan bunga jantan tidak selalu bersamaan pada setiap kebun salak sehingga diperlukan cara agar dapat mempertahankan umur guna dari benangsari dan alat bantu penyerbukan yang dapat meningkatkan keberhasilan penyerbukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keberhasilan penyerbukan salak pondoh Ampelgading dengan rekayasa penyimpanan benangsari dan alat bantu penyerbukan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan paduan antara   rekayasa penyimpanan dengan jenis alat bantu penyerbukan. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Sebagai kontrol adalah perlakuan dengan penyerbukan konvensional.  Untuk analisa data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisa ragam (uji F))  terhadap  karakteristik buah salak pondoh (Salacca zalacca) hasil penyerbukan.  Hasil penyimpanan 1 minggu pada semua perlakuan cara penyimpanan masih mampu mempertahankan kualitas benangsari tanaman salak pondoh.  Namun pada penyimpanan umur 2 minggu  menunjukkan bahwa pada suhu kamar dan eksikator sudah menunjukkan adanya jamur pada serbuksari yang disimpan, sedangkan pada penyimpanan di kulkas dan freezer masih bagus kondisi serbuksari.  Penyimpanan    satu minggu pada freezer kombinasi  penyerbukan memakai kuas memberikan keberhasilan fruitset lebih banyak jika dibandingkan dengan kontrol. Kata kunci: benangsari; penyerbukan; penyimpanan; rekayasa; salak pondoh ABSTRACTEach zalacca variety has descriptive specifications including skin color, fruit texture, meat taste and fruit aroma. Maturity female and male flowers are not always at the same time at each zalacca garden so it is needed a way to maintain the useful life of stamens and pollination aids that can increase the success of pollination.  The purpose of this study is to increase the success of Ampelgading salak  pollination with engineering of benangsari storage and pollination aids.  The study used a Randomized Block Design with a combination of storage engineering with the type of pollination aids. Each treatment was repeated 3 times. As control is  conventional pollination. For quantitative data analysis, the analysis of variance (F test) was carried out on the characteristics of salacca pondoh (Salacca zalacca) from pollination.  One week storage results on all treatments of storage methods are still able to maintain the quality of stamen. However, at the age of 2 weeks of storage shows that at room temperature and the exitator has shown the presence of fungus in stored starch, while the storage in the refrigerator and freezer is still good condition. One week of storage at the freezer pollination combination using a brush gives more fruitset success when compared to controls. Keywords: engineering; pollination; pondoh snakefruit;stamens;storage
HUBUNGAN ANTARA HARGA, KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SINGKONG D9 DI SALATIGA dewa, frestinata komara
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1052

Abstract

Singkong Keju D-9 merupakan salah satu kuliner yang sangat terkenal di kota  Salatiga. Panganan berbahan dasar singkong ini selalu menjadi tujuan wisatawan baik dalam dan luar kota Salatiga. Seiring dengan perkembangan usaha yang maju maka penelitian yang dilakukan saat ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, promosi dan lokasi dalam keputusan pembelian konsumen di Singkong Keju D-9.  Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2019. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan  Non Probability Sampling. Responden dalam penelitian ini adalah 60 konsumen Singkong Keju D-9. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, kuesioner, dan studi literatur. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, promosi dan lokasi mempunyai hubungan yang kuat pada keputusan pembelian konsumen.
KAJIAN PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) BAWANG MERAH DI NGANJUK DAN PROBOLINGGO Baswarsiati, Baswarsiati; Tafakresnanto, Chendy
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1206

Abstract

ABSTRAKEra pasar bebas menghendaki produk yang aman konsumsi, bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan dengan harga yang relatif murah (bersaing). Kondisi ini mengharuskan adanya langkah kongkrit di tingkat petani/pelaku usaha, agar mampu memenuhi tuntutan tersebut. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung hal tersebut adalah penerapan good agricultural practices (GAP). Untuk melakukan kajian penerapan GAP bawang merah, maka dilaksanakan pendampingan di kelompok tani dan demoplot di Desa Watu Wungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo dan Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Kegiatan  dilaksanakan pada Januari-Desember 2016.  Hasil tanaman bawang merah yang menggunakan pupuk organik 10 ton/ha ditambah Trichocompos mampu menekan serangan Fusarium sp.  Dengan menerapkan GAP maka produksi bawang merah meningkat sekitar 8-10 % dibandingkan cara budidaya eksisting. Hasil analisa usahatani bawang merah dengan pengendalian hama menggunakan insektisida kimia menghasilkan B/C 2,55, dengan lampu perangkap menghasilkan B/C 2,76 dan dengan kelambu kasa menghasilkan B/C 2,7. ABSTRACTThe free market requires products that are safe for consumption, quality and environmentally friendly at a relatively cheap price (competitive). This condition requires concrete steps at the level of farmers/business, in order to meet these demands. One of the activities that can be done to support this is the application of Good Agricultural Practices (GAP). To study the application of shallot GAP in the form of assistance in farmer groups and demonstration plots in Watu Wungkuk village, Dringu sub-district, Probolinggo district and Sukorejo village, Rejoso sub-district, Nganjuk district. The activity was carried out from January-December 2015. The shallot plant using 10 tons/ha of organic fertilizer plus Trichocompos was able to suppress Fusarium sp. By applying GAP, the production of shallots increases at around 8-10% compared to existing methods of cultivation. The results of analysis of shallot farming with pest control using chemical insecticides produced B/C 2.55, with trap lights producing B/C 2.76 and with gauze nets producing B/C 2 
PENGELOLAAN KEBUN SECARA BERKELANJUTAN PADA MASYARAKAT ARFAK DI KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK PROPINSI PAPUA BARAT Deny Anjelus Iyai
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.806 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i2.993

Abstract

ABSTRAKPegunungan Arfak memiliki kondisi agroekologi penting. Masyarakat Arfak memiliki kearifan dalam bercocok tanam, memiliki hubungan yang dekat dengan kebun. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif melalui observasi dan wawancara dilakukan pada keluarga petani masyarakat Arfak. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan kebun oleh masyarakat Arfak terbatas pada segi pemanfaatan ruang dan sumberdaya lahan. Kondisi lahan curam >60%, rawan banjir dan longsor. Lahan dibuka dengan sistem tebang dan bakar. Kandungan bahan organik umumnya sangat tinggi pada lapisan permukaan, dan menurun sedikit pada lapisan di bawahnya. Masyarakat Arfak sudah mempraktekkan sistem agroforestri kompleks maupun sederhana. Terdapat lima pola aliran energi dalam sistem kebun yang belum dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Ditemukan juga lima situasi/kondisi prospek dan konstrain dalam keberlanjutan pertanian di Pegunungan Arfak. Kebun, ternak babi dan serta masyarakat Arfak saling berinteraksi dengan memberikan servis dari dan untuk masing-masing komponen. Kebun mampu membantu petani masyarakat Arfak secara ekonomis, ekologis dan sosiologis. ABSTRACTThe Arfak Mountains have important agroecological conditions. Arfak community have local wisdom in farming, have a close relationship with the garden. Research was conducted  with descriptive methods through observations and interviews conducted on Arfak farming families. The results of the study indicate that the use of garden land by Arfak people is limited in terms of land use and land resources. Steep land conditions is > 60%, prone to flooding and landslides. The land is opened by cutting and burning systems. The content of organic matter is generally very high in the surface layer, and decreases slightly in the layers below. The Arfak community has also used the practices of complex and simple agroforestry. There are five energy flow patterns in the garden system that have not been used effectively and efficiently. Also found are five situations/conditions prospects and constraints in agricultural sustainability in the Arfak Mountains. Farms, pigs and Arfak community interact each other by providing services from and for each component. The gardens are able to help Arfak farmers economically, ecologically and sociologically.
KAJIAN SERAPAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT DI INDONESIA PERIODE 2012– 2017 Sri Karuniari Nuswardhani
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.776 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1207

Abstract

ABSTRAKSalah satu faktor penting yang mempengaruhi peningkatan produksi padi adalah penggunaan benih unggul dan berkualitas. Penggunaan benih unggul dapat meningkatkan frekuensi panen menjadi tiga kali dalam setahun, meningkatkan mutu hasil dan sebagai sarana pengendali hama dan penyakit tanaman. Ketersedian benih unggul bersertifikat dalam kegiatan usaha tani merupakan syarat mutlak, meskipun dalam struktur ongkos usaha tani padi, proporsi pengeluaran untuk biaya benih tidak sampai 5% dari total pengeluaran, dibandingkan dengan pupuk (7-14%), lahan (14-34 %), dan tenaga kerja (30-62 %). Penelitian ini menggunakan data sekunder. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan faktor atau kondisi yang menyebabkan penggunaan benih bersertifikat belum maksimal dan kondisi yang diperlukan agar penyerapan benih bersertifikat meningkat, dan agar adopsi teknologi benih unggul dan bersertifikat oleh petani berjalan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kendala yang dapat menghambat penggunaan benih bersertifikat, tetapi baru tiga yang dapat dibuktikan benar atau sesuai sedangkan kendala yang lain belum dapat diperoleh kesesuaian atau ketidaksesuaiannya. Tiga kendala tersebut adalah 1) Kontinuitas ketersediaan benih sumber BS untuk program Benih Dasar (BS-FS) belum terjamin; 2) Kurangnya jumlah penangkar benih dan 3) Pendidikan formal, pengalaman pribadi, dan pengaruh tokoh kunci. Serapan benih bersertifikat dapat meningkat antara lain jika kualitas benih bersertifikat ditingkatkan, kecukupan ketersediaan benih bersertifikat, penggunaan benih bersertifikat bisa meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani secara riil.  Petani merasa yakin bila melihat, mendengar, dan memperoleh informasi secara langsung dari sumbernya. ABSTRACTOne of necessary factors which has influence the increasing rice production is using superior and quality seeds. Itcan increase the frequency of harvesting until three times a year, improve the quality of yield and control the rice plant of pests and diseases. The availability of certified superior seeds for farmers is an absolute requirement, even though in the cost of rice seed production, the proportion of expenditure for seed costs is less than 5% of the total expenses compared to fertilizer (7-14%), land (14-34%), and labor (30-62%). This study is utilizes secondary data.  The objectives of this research is to formulate factors or conditions that cause of using certified seeds hasn't got maximally yet and suitable conditions needed due to absorption of certified seeds can be increase, and adoption technology of superior and certified seed by these farmers can run well. The results of the research showed that there were obstacles that were allegedly able to inhibit the use of certified seed, but only three that could be proven to be true or appropriate while other obstacles could not yet be obtained for compatibility or incompatibility. The three obstacles are: 1) Continuity of the availability of BS source seeds for the basic seed program (BS-FS) has not been guaranteed; 2) Lack of seed breeders; and 3) Formal education, personal experience, and the influence of key figures. Uptake of certified seeds can be increased, among others, if the quality of certified seeds is improved, the adequacy of the availability of certified seeds, the use of certified seeds can increase farmers' productivity and income in real terms. Farmers feel confident when seeing, hearing, and obtaining information directly from the source. 
ANALISIS KEPUTUSAN PETANI MENERAPKAN SISTEM INOVASI JAJAR LEGOWO DI DESA SOJOKERTO KECAMATAN LEKSONO KABUPATEN WONOSOBO Yuda Setya Bernanto
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial, intensitas penyuluhan, sifat karakteristik inovasi, luas lahan dan lingkungan ekonomi terhadap keputusan petani menerapkan sistem inovasi jajar legowo di Desa Sojokerto Kecamatan Leksono Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2019 pada petani padi Jajar legowo di Desa Sojokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan data melalui observasi, wawancara dan pencatatan menggunakan kuisioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Analisis data menggunakan Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial, intensitas penyuluhan, sifat karakteristik inovasi, luas lahan dan lingkungan ekonomi memiliki hubungan positif dan signifikan dengan keputusan petani menerapkan sistem inovasi jajar legowo.
APLIKASI BAHAN SILIKA ALAMI DAN FREKUENSI PEMBERIAN NANO-SILIKA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HASIL DAN USAHATANI PADI Sulis Dyah Candra
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.382 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1212

Abstract

ABSTRAKBeberapa tahun terakhir, para peneliti pertanian menunjukkan minat yang meningkat dalam penggunaan silikon (Si) dalam tanaman untuk yang meningkatkan ketersediaan hara (N, P, K), peningkatkan kinerja pertumbuhan dan efisiensi respons hasil, serta peningkatan toleransi terhadap tekanan biotik dan abiotik, serta toksisitas tanah Al, Fe, Mn dan garam yang berlebihan, tetapi perlu lebih banyak bukti pendukung tentang peran Si pada tanaman padi di lapang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak pemberian silika alami maupun nano-Silika untuk meningkatkan kualitas hasil dan usahatani tanaman padi.Metodologi penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Petak Terbagi Faktorial yang diulang tiga kali dengan menggunakan uji lanjut BNT 5%. Petak utama adalah Silika Alami dengan taraf: A0 (kontrol), A1 (Silika Sekam), A2 (Silika Arang Sekam), dan A3 (Silika Powder). Anak petak adalah perlakuan Nano Silikon (N) terdiri dari 4 taraf yaitu: N1 (frekuensi pemberian 1x), N2 (frekuensi pemberian 2x), N3 (frekuensi pemberian 3x), dan N4 (frekuensi pemberian 4x).Parameter pengamatan adalah: tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun, tingkat serangan hama utama, jumlah malai per rumpun, jumlah biji per malai, bobot gabah isi per malai, berat gabah kering giling dan hasil gabah per hektar. Sementara itu, dilakukan pula analisis usahatani yang mencakup biaya produksi tanaman padi dengan menggunakan teknologi aplikasi Si. Hasil pengamatan parameter pertumbuhan dan hasil pada tanaman secara umum menunjukkan perbedaan tidak nyata, namun pada pengaruh tunggal frekuensi pemberian 3x memberikan hasil yang terbaik. Sementara pada hasil usahatani menunjukkan bahwa pada pelaksanaan pertanian padi yang menggunakan silika memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan metode konvensional. ABSTRACTSilicon application in most plants tend to show increase induced resistance, growth and productivity. However, more field experiment evidence needed to support Si as a beneficial nutrients in plants. Therefore, this study aims to investigate experimentally the effects of giving silica both natural and nano-Silica to improve the quality and yield of rice farming.The research methodology used was to use factorial split plot design which was repeated three times using a 5% LSD test. As the main plot is natural silica with levels: A0 (control), A1 (husk silica), A2 (charcoal silica), and A3 (silica powder). As subplots, nano silicon (N) treatment consists of 4 levels, namely: N1 (1x frequency), N2 (2x frequency), N3 (3x frequency), and N4 (4x frequency).Observation parameters in this study were: plant height, number of leaves per clump, number of tillers per clump, main pest attack rate, number of panicles per clump, number of seeds per panicle, weight of filled grain per panicle, weight of dried grain milled and grain yield per hectare. Meanwhile, an analysis of farming is also carried out which covers the cost of producing rice using this technology. The results of observations of growth parameters and yields on plants in general show no significant differences, but on the influence of a single frequency of 3x gives the best results. While the results of farming shows that the implementation of rice farming using silica will provide greater benefits compared to conventional methods. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9